Wednesday, December 10, 2008

Hypersexs

Hypersexs

Belakangan ini hubungan Yoyo dengan istrinya Juni selalu di warnai pertengkaran. Semua berasal dari ,masalah sexs. Setiap Yoyo ingin berhubungan badan ada saja alasan istrinya untukmenolak. Dan kalaupun akhirnya ia mau, Yoyo belum puas istrinya sudah puas dan kehilangansemangat untuk melanjutkan permainan.Buntutnya ia akan mengeluh kelelahan lalu menghentikan permainan. Bisa di bayanhkan betapa kesal kecewa dan marahnya Yoyo diperlakukan seperti itu terus menerus belakangan ini.
Yoyo berusia tiga puluh dua tahun. Badannya tinggi dan tegap. Dadanya bidang. Perutnya rata. Lengannya berotot. Kulitnya coklat tua. Ia memiliki ’barang’ yang panjang dan stamina yang kuat.. Ia tidak mudah ’keluar’ atau dengan kata lain tahan lama. Ia suka berkreasi dalam berbagai permainan cinta. Nafsu sexs-nya selalu meletup-letup.
Untuk mengobati kekecewaan hatinya hampir tiap malam Yoyo pergi ke diskotik. Pulang pagi dalam keadaan mabuk. Sebagai istri Juni berusaha melarangnya pergi. Tapi usahanya hanya menambah deretan panjang pertengkaran keduanya.
Tak tahan menghadapi perubahan sikap Yoyo, Juni pun pulang ke rumah orang tuanya bersama anak mereka yang baru berumur satu tahun.
* * *
Sudah tiga hari Juni pergi meninggalkannya. Tapi Yoyo abelum berniat menjemputnya pulang. Ia masih terbuai dengan gemerlapnya lampu diskotik. Di diskotik belakangan ini ia dekat dengan beberapa cewek cantik.
Ada Susan bar girl, berusia sembilan belas tahun. Kerjanya menemani tamu minum bahkan tidur dengan banyak lelaki.
Wina sangat cantik kerjanya lighting. Atau memainkan lampu namun ia juga bisa menemani tamu dan bisa di ajak tidur asal tidak di diskotik. Karena par bar girl akan marah kalau ia melakukan itu. Ia mendapat gaji sebagai lighting sementara para bar girl tidak itulah alasannya.
Selain itu ada Shery, waitress yang kerjanya mengorder minuman. Ia juga menemani tamu dan bisa di ajak tidur juga tapi seperti Wina syaratnya di luar. Karena ia juga mendapatkan gaji sebagai waitress.
Sebagai lelaki Yoyo tahu ketiganya menyukainya. Tapi tak ada yang se-agresif Shery. Shery berbadan mungil. Ia tidak cantik tapi sexy. Setiap hari pakaiannya blus ketat dan rok super pendek yang kalau ia menuang minuman celana dalamnya yang selalu berwarna merah menantang terlihat sangat jelas. Pantant dan dadanya membusung. Tapi Yoyo menduga dadanya yang membusung berasal dari bra yang berbusa tebal. Shery bersuara lembut merayu hampir seperti desahan. Tatapannya menantang, gerak tubuhnya erotis.
Setiap Yoyo datang Ia selau punya rokok dan bir. Biasanya ia minta rokok dan bir pada tamu yang ia order. Lalu sambil pura-pura menyedot bir-nya ia berjalan menghampiri Yoyo dan memberikan bir tersebut. Setelah itu ia akan duduk kembali dengan tamunya sementara rokokny tinggal separuhnya dan bir-nya sudah tak ada lagi. Kalau tamunya bertanya mana bir-nya ia akan menjawab di minta kawannya sesama ;waitress. Urusan selesai.Tugas Shery selanjutnya merayu tamu tersebut untuk mendapatkan uang tip sebesar mungkin.
Suatu malam Shery meminta Yoyo mengantarkannya pulang ke kostannya dengan alsan ia mabuk berat.
Hubungan intim pun terjadilah. Yoyo merasa meledak dibuatnya. Shery bak kuda betina. Lihai sekali. Ia tidak kenal kata lelah.Selama ini Yoyo merasa paling tangguh tapi pagi itu Shery mengalahkannya.
Shery menguasai berbagai posisi yang berbeda. Yoyo mencoba posisi-posisi barru yang selama ini tidak pernah dilakukannya bersama Juni. Ia sangat puas sekali. Bersama Shery ia seperti pengantin baru yang baru mengenal sexs.
Satu minggu sesudah Yoyo tingal bersama Shery. Nafsu sexs-nya tersalurkan dengan baik tapi ia mulai merasa bosan hidup bersama Shery.Mungkin karena Shery terlalu mengekangnya. Bisa juga nafsu sexs shery yang melebihi nafsunya.
Jika sedang berdua bersama Shery,kegiatan mereka berdua adalah bercinta, bercinta dan bercinta. Shery tidak mengenala kata lelah dan puas. Setiap kali permainan usai, lalu ia ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Di tempat tidur Shery sudah menunggunya tanpa sehelai baju pun melekat di tubuhnya. Shery menginginkan bercinta setiap saat. Membuat Yoyo bukan saja bosan tapi lelah. Shery sepertinya seorang hypersexs. Yoyo sampai ngeri dengan kesimpulannya sendiri,
Tiba-tiba saja Yoyo teringat Juni. Juni selalu mengeluh lelah setiap melayaninya. Sekarang iaa bisa merasakan apa yang dirasakan istrinya itu ketika menghadapi Shery. Kerinduan terhadap Juni menyergapnya. Semua ini harus kuakhiri , batin Yoyo.
Ketika Yoyo mengutarakan niatnya untuk berpisah bersama Shery. Shery menangis meraung-raung sepertibinatang yang kesakitan. Ia bertteriak-teriak histeris. Tapi Yoyo yakin ia tidak akan lama larut dalam kesedihannya. Karena di dunia malam ada banyak lelaki yang mendambakan wanita seperti Shery.
* * *
”Pah ... Papah, bangun dong,” suara yang sangat akrab di telinga Yoyo. Ia membuka mata, butuh beberapa detik untuk membautnya sadar kalau yang ada dihadapannya sekarang adalah Juni.
Ia cantik dan lembut sekali. Matanya yang bening meneduhkan hatinya. Maafkan akau Juni, aku berjanji mulai dari sekarang kita akan mencari solusi terbaik untuk hubungan sexs kita bukan mlah menghindarinya, batinnya.
Yoyo bangkit dan mengecup kening istrinya. ”Maafkan aku Mah,’ lirihnya. Juni mengartiaka Yoyo meminta maaf atas pertengkara-pertengkaarn merkea selama ini, karenanya ia gembira atas perubahan sikap Yoyo.
Menyadari sentuhan-sentuahan nya pada Juni telah merangsangnya, Yoyo merngkuh Juni ke dalampelukannya, lalu ciuman panjang mendarat di bibir ranum istrinya. Meski lelah belum hilang sepenuhnya akibat menghadapi Shery, namun Yoyo tak mau mengecewakan istrinya. Tak lama kemudian desahan demi desahan memecahkan kesunyian kamar.
* * *


Nama : ita marsita
Alamat email: ita_marsita@yahoo.com
Alamat blog: http://aftcod397.blogspot.com



No comments: